Peria

Peria adalah nama tumbuhan merambat tropis yang berasal dari wilayah Asia Tropis, terutama daerah India bagian barat, yaitu Assam dan Burma.[1] Tanaman sayur ini merupakan anggota suku labu-labuan atau Cucurbitaceae yang telah banyak dibudidayakan baik sebagai sayuran maupun tanaman obat.[2] Nama Momordica yang melekat pada penamaan binomial tanaman ini dalam bahasa latin berarti "gigitan" yang menunjukkan pemerian tepi daun tanaman dalam marga Momordica yang bergerigi menyerupai bekas gigitan.[3]
Di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang, Korea, dan Cina, peria dimanfaatkan untuk pengobatan, antara lain sebagai obat gangguan pencernaan, minuman penambah semangat, obat pencahar dan perangsang muntah, bahkan telah diekstrak dan dikemas dalam kapsul sebagai obat herbal/jamu.[8] Buahnya mengandung albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sementara itu, akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, sedangkan bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.[9] Peria juga dapat merangsang nafsu makan,menyembuhkan penyakit kuning,memperlancar pencernaan, dan sebagai obat malaria. [10] Selain itu, peria juga mengandung beta-karotena dua kali lebih besar daripada brokoli sehingga berpotensi mampu mencegah timbulnya penyakit kanker dan mengurangi risiko terkena serangan jantung ataupun infeksi virus.[8] Daun peria juga bermanfaat untuk menyembuhkan mencret pada bayi, membersihkan darah bagi wanita yang baru melahirkan, menurunkan demam, mengeluarkan cacing kremi, serta dapat menyembuhkan batuk.[10] Buahnya yang berasa pahit biasa diolah sebagai sayur, misalnya pada gado-gado, pecel, rendang, atau gulai.[5] Di Cina peria diolah dengan tausi, tauco, daging sapi, dan cabai sehingga rasanya makin enak atau diisi dengan adonan daging dan tofu, sedangkan di Jepang peria jadi primadona makanan sehat karena diolah menjadi sup, tempura, atau asinan sayuran.[8] Ekstrak biji peria selain digunakan sebagai bahan obat, ternyata juga dapat digunakan sebagai pembasmi larva alami yang merugikan seperti larva Aedes aegypti yang menyebarkan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.[11]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana jenis cacing yang menyerang Manusia?

Lirik Lagu Tae Yang - Take It Slow