Konflik Myanmar Jadi Perhatian Inggris

LAOS - Konflik yang terjadi antara etnis Rohingya dan etnis Rakhine di Myanmar, menjadi perhatian Inggris. Menteri Luar Negeri Inggris William Hague menyatakan kekhawatirannya mengenai hal tersebut.

Kekhawatiran Hague ini diutarakannya saat melakukan pertemuan dengan Presiden Myanmar Thein Sein di Laos, Vietnam. Pertemuan yang berlangsung hari ini, dilakukan di sela-sela pertemuan KTT ASEAN dengan negara-negara Eropa (ASEM).
 
“Saya merasa senang bisa bertemu dengan Presiden Thein Sein untuk menindaklanjuti pertemuan kami di Myanmar bulan Januari lalu. Saya mengucapkan selamat kepada beliau atas kemajuan di Myanmar khususnya dalam hal reformasi ekonomi dan politik," ujar Hague dalam keterangan pers yang diterimaOkezone, Selasa (6/11/2012).

"Saya juga menyoroti perihal keprihatinan Inggris atas kekerasan dan situasi kemanusiaan di wilayah Rakhine. Kami juga menyambut baik langkah Pemerintah Myanmar yang telah memberikan akses kepada Duta Besar kami untuk memasuki area tersebut," imbuhnya.

Hague menambahkan, "Inggris mendesak seluruh partai politik di Myanmar untuk melakukan berbagai macam cara apapun guna mengakhiri kekerasan dan mencari solusi atas masalah kewarganegaraan Rohingya.”

Pihak Pemerintah Myanmar menyatakan, sekira 89 orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi pekan lalu, sementara 136 lainnya dilaporkan terluka. Kerusuhan tersebut juga menyebabkan lebih dari 32 ribu warga kehilangan tempat tinggalnya. Kesuruhan serupa juga terjadi pada Juni lalu yang menyebabkan sekira 90 orang tewas dan 75 ribu kehilangan rumahnya.

Kelompok Doctors Without Borders (MSF) mengklaim bahwa konflik yang terjadi di wilayah Rakhine, menyebabkan terganggunya aliran bantuan medis ke wilayah tersebut. Kondisi dikhawatirkan dapat menganggu kehidupan warga etnis Rohingya dan etnis Rakhine.(faj)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana jenis cacing yang menyerang Manusia?

Lirik Lagu Tae Yang - Take It Slow