Karir Sekjen PSSI Terancam Gara-Gara La Nyalla Gabung Lagi
WowKeren.com - Krisis internal di PSSI masih belum juga berakhir. Setelah beda pendapat soal keberadaan Badan Tim Nasional, nasib Sekjen PSSI, Halim Mahfudz, terancam gara-gara pernyataan La Nyalla Mattalitti.
Ketua PSSI versi KPSI, La Nyalla, yang kembali bergabung sebagai Exco PSSI, mulai Jumat (22/2) langsung meminta Djohar untuk memecat Halim. "Sekjen Halim Mahfudz harus diganti karena dia sudah melampaui kewenangan Ketua Umum. Saya tidak pernah mendukung saudara Halim," kata La Nyalla usai pertemuan dengan Djohar di Jakarta.
La Nyalla mengungkap kalau wewenang untuk mengganti Halim tergantung pada Djohar. Sesuai Statuta PSSI Pasal 40 ayat 3, hanya Ketua Umum yang dapat mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris Jenderal.
Menanggapi tuntutan La Nyalla, Djohar menegaskan akan berdiskusi dulu dengan anggota Exco lainnya. "Mekanisme pemecatan Halim harus melalui prosedur yang benar. Ada aturannya, nanti saya bawa ke rapat Exco," janji Djohar.
Sementara itu, Halim menganggap tuntutan pemecatan itu karena La Nyalla tak setuju dengan kinerjanya. Namun jika memang diberhentikan, Halim meminta prosesnya dilakukan sesuai aturan.
"Jika memang saya harus diberhentikan dari posisi sekjen, saya siap. Tentunya, harus lewat prosedur yang benar," jelas Halim di kantor PSSI, Jakarta. "Kalau memang Exco sudah berkehendak demikian, berarti tugas saya selesai. Saya hanya menjalankan tugas, amanat, dan statuta. Tidak ada yang lainnya. Namun, saya minta penjelasan. Jangan berdasarkan alasan yang mengada-ada."
Bergabungnya La Nyalla di Exco itu merupakan yang pertama sejak dipecat Komite Etik PSSI 2011. La Nyalla bersama dengan Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw dan Tonny Aprilliani diberhentikan karena melanggar statuta PSSI tapi berhak kembali tanpa syarat berdasar Nota Kesepahaman (MoU) Kuala Lumpur 2012.
Ketua PSSI versi KPSI, La Nyalla, yang kembali bergabung sebagai Exco PSSI, mulai Jumat (22/2) langsung meminta Djohar untuk memecat Halim. "Sekjen Halim Mahfudz harus diganti karena dia sudah melampaui kewenangan Ketua Umum. Saya tidak pernah mendukung saudara Halim," kata La Nyalla usai pertemuan dengan Djohar di Jakarta.
La Nyalla mengungkap kalau wewenang untuk mengganti Halim tergantung pada Djohar. Sesuai Statuta PSSI Pasal 40 ayat 3, hanya Ketua Umum yang dapat mengusulkan pengangkatan atau pemberhentian Sekretaris Jenderal.
Menanggapi tuntutan La Nyalla, Djohar menegaskan akan berdiskusi dulu dengan anggota Exco lainnya. "Mekanisme pemecatan Halim harus melalui prosedur yang benar. Ada aturannya, nanti saya bawa ke rapat Exco," janji Djohar.
Sementara itu, Halim menganggap tuntutan pemecatan itu karena La Nyalla tak setuju dengan kinerjanya. Namun jika memang diberhentikan, Halim meminta prosesnya dilakukan sesuai aturan.
"Jika memang saya harus diberhentikan dari posisi sekjen, saya siap. Tentunya, harus lewat prosedur yang benar," jelas Halim di kantor PSSI, Jakarta. "Kalau memang Exco sudah berkehendak demikian, berarti tugas saya selesai. Saya hanya menjalankan tugas, amanat, dan statuta. Tidak ada yang lainnya. Namun, saya minta penjelasan. Jangan berdasarkan alasan yang mengada-ada."
Bergabungnya La Nyalla di Exco itu merupakan yang pertama sejak dipecat Komite Etik PSSI 2011. La Nyalla bersama dengan Erwin Dwi Budiawan, Roberto Rouw dan Tonny Aprilliani diberhentikan karena melanggar statuta PSSI tapi berhak kembali tanpa syarat berdasar Nota Kesepahaman (MoU) Kuala Lumpur 2012.
Read more: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00031910.html#ixzz2Lof13OKJ
Komentar
Posting Komentar